Anak dan remaja yang kecanduan pornografi akan mengalami gangguan perilaku dan kemampuan intelegensia dan merasa senang bila melihat materi pornografi, hal itu diungkapkan oleh Ketua Divisi Neurologi Anka Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Yetty Ramli. Kecanduan pornografi sama prosesnya dengan kokain dan zat adiktif lain, paparan pornografi menyebabkan perubahan konstan pada neurotransmitter dan melemahkan fungsi kontrol. Seeorang yang kecanduan pornografi tak bisa mengontrol perilaku seksnya dan mengalami gangguan memori.
Donald L Hilton, ahli bedah saraf Rumah Sakit San Antonio AS mengatakan bahwa kondisi tersebut tidak akan terjadi dengan segera, tetapi melalui tahapan dan ditandai tindakan impulsif kecanduan dan perubahan perilaku. Kerusakan kecanduan ini lebih berat dibandingkan dengan kecanduan jenis lain.
Kecanduan pornografi dan narkoba mengakibatkan kegagalan adaptasi sosial. Kecanduan tersebut juga merusak fungsi otak dan struktur otak dengan pola yang sama dengan gejala-gejala adiksi fisiologis karena obat-obatan dan alkohol. hal ini dikatakan oleh Kepala Pusat Pemeliharaan, peningkatan dan penanggulangan intelegensia Kesehatan Departemen Kesehatan Jofizal Jannis. Beliau menambahkan bahwa kecanduan pornografi tidak hanya memengaruhi fungsi luhur otak, tetapi juga merangsang tubuh, fisik dan emosi diikuti perilaku seksual. Bila gangguan perilaku dan kemampuan intelegensia itu meluas, bisa memperburuk kemampuan, kesehatan fisik, mental dan sosial.
Untuk sembuh dari kecanduan pornografi ini, seseorang harus menjalani terapi, metodenya dengan memotivasi pecandu untuk mau berupaya terbebas dari kecanduan, menciptakn situasi aman dengan menghambat akses pornografi, membentuk grup konsellor sebaya dan memperkuat spiritualitas, ujar Hilton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar