Maraknya kasus aborsi yang ditayangkan televisi membuat hati setiap orang miris melihatnya, sudah separah itukah kasus pembataian janin ? janin - janin tersebut dikubur dibawah klinik tempat pembantaian tersebut!
Di berita Antara disebutkan bahwa praktek aborsi mencapai 2,5 juta kasus setiap tahunnya! dan dari penelitian WHO menyebutkan bahwa 20-60% kasus aborsi tersebut termasuk kategori aborsi yang disengaja. Kasus aborsi dilakukan secara diam-diam oleh tenaga kesehatan (7%) dan dukun (84%). Klien aborsi terbanyak berusia sekitar 20-29 tahun.
Untuk mencegah kasus aborsi semakin meningkat, diharapkan orang tua dapat memberikan pemahaman dan pendidikan seks serta kesehatan alat reproduksi anak sejak usia dini. Mungkin hal ini dianggap sebagian besar masyarakat kita sebagai suatu hal yang sangat tabu,maka penyampaian tentang hal ini dapat dilakukan dengan cara yang lebih baik sesuai adat, moral dan agama sehingga lebih bisa dipahami.
Jika Pendidikan seks tidak dilakukan sejak dini, maka si anak akan berusaha mencari informasi dari pihak lain, mengingat serbuan media begitu besar baik itu media elektronik maupun cetak, ditakutkan anak tidak bisa menyaring apa yang mereka tangkap dari media, dan langsung mempraktekan apa yang mereka lihat dan dengar, tanpa apa ada bimbingan tentang yang benar dan yang salah.
Seorang anak sebaiknya diberi pemahaman bahwa fungsi alat reproduksi adalah fungsi yang melekat pada manusia, sama seperti organ lainnya seperti pernafasan yang diciptakan oleh Tuhan untuk suatu maksud tertentu. Sehingga seorang anak harus mengetahui bagaimana cara merawat dan menjaga serta menggunakannya dengan benar.
Seringkali anak tidak siap ketika ia memasuki masa pertumbuhan menjadi remaja yang menyebabkan perubahan yang meliputi fisik, emosi dan psikologi. Terlebih serbuan lingkungan sekitar akan lebih kuat menyerbu dan mempengaruhi si anak
Pendidikan seks yang paling baik harus berawal dalam keluarga. Mengenai waktu pendidikan seks akan dilakukan, orang tualah yang lebih memahami perkembangan psikologis anak-anak mereka. Jika anak hanya mendapatkan larangan ini dan itu tanpa suatu penjelasan yang benar, sedangkan gejolak dalam dirinya sangat kuat, maka ia akan mencari jalan keluar secara berlebihan tanpa ada kontrol. Tapi kalau diberi pendidikan dan pemahaman secara baik tentu ia akan memperoleh pengetahuan, pemahaman dan keterampilan untuk mulai belajar bertanggung jawab seiring dengan pertumbuhannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar